Perhelatan akbar Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-20 kali jadwalnya akan diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI di UIN Raden Mas Said Surakarta pada 25-29 Oktober 2021 mendatang. Walaupun diselenggarakan dengan wajah baru berbasis online, AICIS tahun ini tetap dimeriahkan dengan beragam tema menarik yang akan didiskusikan bersama dalam berbagai forum ‘panel discussion’ dari peserta selected panel maupun open panel.
Munculnya berbagai macam persoalan kebangsaan dan kewarganegaraan di masyarakat yang dilandasi dengan kuat oleh nilai normatif masing-masing agama menjadi salah satu faktor utama mengapa ‘Reason for Wasathiyah Islam as a Pillar of Nationality and Citizenship’ dipilih sebagai salah satu tema menarik yang akan dikaji secara komprehensif dan mendalam nantinya oleh lima panelis dalam forum diskusi selected panel. Lima Panelis tersebut ialahAhmad Tajudin Arafat (UIN Walisongo Semarang), Kerwanto (Institut PTIQ Jakarta), Humaidi (STFI Sadra Jakarta), Muhammad Anshori (Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), dan Achmad Zuhri (IAIN Kudus).
Ahmad Tajuddin Arafat, chair dalam panel ini, akan memimpin keempat panelis lainnya untuk mendiskusikan gagasan segar mereka. Mereka bersama-sama telah berusaha mengontekstualisasikan teks-teks agama sebagai suatu bagian perkembangan untuk menjawab segala macam persoalan yang muncul akhir-akhir ini di masyarakat.
Disamping itu, mereka telah menggunakan berbagai pendekatan sebagai bagian dari alat analisis dalam penelitian ilmiah mereka, seperti bagaimana Ahmad Tajudin Arafat berusaha menemukan ide-ide moral dalam memeluk Islam moderat dalam bingkai negara bangsa, seperti yang ditawarkan oleh Syekh Abd Somad al-Falimbani (1704-1789) dan Guru Tarekat dari Bumiayu Brebes, KH Abu Nur Jazuli (1924-2010), hingga bagaimana Muhammad Anshori mencoba mengkaji evolusi maqosid syariah dari sebuah doktirn menjadi salah satu metode yang berpijak dari pemikiran Prof. Yudian Wahyudi.
Dengan malalui berbagai kerja ilmiah dari masing-masing panelis terhadap beragam isu sosial-agama di masyarakat, Ahmad Tajudin Arafat, dkk berusaha memberikan wawasan, gagagsan, dan solusi yang seimbang untuk menjawab persoalan-persoalan kebangsaan yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia dengan nilai-nilai moderasi Islam. Moderasi Islam dianggap sangat cocok dengan kondisi dan budaya masyarakat Indonesia karena sepanjang kemerdekaan Indonesia telah menjadi pilar utama umat Muslim dalam berdiaolog dengan agama dan negara. Untuk selengkapnya, mari kita nantikan bersama-sama pemaparan dalam rangkain diskusi dalam perhelatan AICIS ke-20 mendatang.