“UMKM seakan diabaikan oleh pemerintah, sehingga luput dari pengamatan secara intens oleh banyak kalangan.”
Indonesia berpenduduk banyak dan padat. Suburnya populasi masyarakat di Indonesia menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan. Pemerintah diharapkan mampu memberikan solusi yang berimbang dan tepat sasaran. Dalam hal ini, kebijakan publik menjadi diskursus yang urgen dalam birokrasi pemerintahan, guna memecahkan persoalan yang ada.
Namun, keterkaitan kebijakan publik dengan realitas agama seolah terjadi sudut pandang pemikiran yang terpisah. Perkembangan ilmu pengetahuan memungkinkan terjadinya kebijakan publik yang berpangkal pada unsur-unsur religiusitas dan keadaan sosial masyarakat. Integrasi dua basis keilmuan (agama dan kebijakan publik) saling bersinggungan diharapkan mampu menurunkan kesenjangan di berbagai sektor: agama, sosial, politik, ekonomi, dan pendidikan.
Islam pun sangat memerhatikan ilmu pengetahuan sebagai basis utama dalam memahami agama. Bentangan peradaban Islam sangat kaya atas kedigdayaan ilmu pengetahuan. Hal inilah salah satu faktor yang mendorong diadakannya Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) di Solo, dan UIN Raden Mas Said sebagai tuan rumahnya. Acara ini akan diselenggarakan pada 25-29 Oktober 2021, dengan mengusung tema Reactualization of Fiqh: Islam and Public Policy.
Tema yang diangkat sangat relevan dengan keadaan dunia yang sedang sengkarut ini. Dalam acara AICIS banyak mengundang pemikir-pemikir Islam (dalam dan luar negeri) dengan pelbagai background keilmuannya, salah satunya adalah Sandiaga Uno. Dengan bejibunnya pengalaman Sandiaga Uno di berbagai bidang terutama ekonomi dan pemerintahan. Sekarang ia pun dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sandiaga Uno akan mempresentasikan tema yang berkaitan dengan background keilmuan di pemerintahan yaitu Contextualizing Islam in Indonesian Public Policy.
Pada beberapa kesempatan, ada yang menanyakan mengenai kebijakan publik kepada Sandiaga Uno. Ia sangat menekankan pada perkara kemanusiaan dan kesejahteraan umat di Indonesia. Laporan berita CNBC Indonesia, 28 Januari 2019, “Bertemu Pimpinan Agama, Sandiaga Uno Janjikan Kesejahteraan”, Sandiaga Uno memaparkan sudut pandangnya mengenai kebijakan publik yang sangat vital. Ia mengedepankan kebijakan-kebijakan yang sarat akan kesetaraan manusia dengan sistem ekonomi kreatifnya. Sistem ekonomi yang menjadi basis keilmuan Sandiaga Uno menjadi persoalan yang tidak bisa dipandang sepele.
Ia getol menyuarakan UMKM sebagai subjek kebijakan sejak dulu. Hal tersebut termaktub dalam buku “Sandiaga Uno; Fenomenal dan Inspirasional” (2013) garapan Irfan Permana. Buku tersebut menarasikan motivasi, visi, dan religiusitas sosok Sandiaga Uno. Kita cermati “… UMKM seakan diabaikan oleh pemerintah. Hingga akhirnya UMKM luput dari pengamatan secara intens oleh banyak kalangan.” Perkara UMKM mendapat singgungan Sandiaga Uno kala itu (sebelum menjabat menteri). Ia menghormati pengusaha kecil yang sangat berdampak pada stabilitas ekonomi nasional. Problem kebijakan publik dan Islam menjadi diskursus yang sangat menarik untuk kita cermati. Sejauh mana kebijakan publik yang berlandaskan asas-asas Islam.
Penulis: *Oscar Maulana – Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta
Editor: Arkin Haris
Publikasi : Wibowo Isa